Ulasan Game Prolog "Rendezvous: Shadows of the Past" [2022]

 

Judul: Rendezvous: Shadows of the Past
Tahun rilis: 2022
Pengembang: Pendopo Creations
Penerbit: Hitcents

Peringatan: tulisan di bawah mengandung bocoran

 Pertama kali aku mendapat rekomendasi untuk memainkan game ini dari salah satu temanku. Tidak kusangka, ternyata pengembang game-nya berasal dari Indonesia. Yup, Pendopo Multi Creations namanya. Studio game indie asal Yogyakarta ini merupakan pengembang game yang telah membikin game "Rendezvous" ini dari tahun 2019.

Game beraliran cyber-noir ini sekilas mempunyai tampilan bak game-game komputer dekade 1980-an (ingat seri game "Quest"-nya Sierra?), dengan mengambil tema futuristik di tahun 2064. Yang pernah menonton film tahun 1983 "Blade Runner" pasti juga akan mendapatkan vibe yang serupa.

 Tampilan menu game "Rendezvous: Shadows of the Past"
 
Dalam game ini, kita berperan sebagai Setyo, seorang yang sehari-harinya bertugas sebagai penjaga keamanan shift di perusahaan McCoy & Co. di kota Bay City, Kalifornia Utara, sebuah kota yang mulai dibangun pada tahun 2045 karena peristiwa kekeringan hebat yang melanda. Pada bagian awal, diceritakan dalam sebuah mimpi bahwa Setyo mendengar saudara perempuannya Arum yang telah lama terpisah setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Dalam mimpi yang sama juga, dua orang bernama Jack dan Hayden memaksa Setyo untuk menembak seseorang dengan tutup mata yang tidak disebutkan namanya. Dengan aksen Indonesian English-nya, ia yang pada awalnya menolak perintah karena "kurangnya barang bukti"diharuskan untuk menembak orang itu.
 
Game dimulai dengan terbangunnya Setyo di dalam apartemennya. Pada game ini, terdapat jurnal yang berisi hal-hal yang harus kita lakukan untuk menjalankan progress dalam game. Tujuan utama dari Setyo adalah untuk mengambil paspor Indonesianya untuk pulang kembali ke kota Neo-Surabaya. Pada awalnya, pemain akan ditugaskan untuk menjalankan shift sebagai satpam, sembari juga membenahi malware yang menginfeksi robot-robot.
 
Setelah selesai menjalankan tugas, Setyo akan berjalan ke sebuah bar bernama Hammond's Bar untuk menutup hari. Tetapi tak disangka-sangka, di bar tersebut ia bertemu dengan Jack, yang sedang menjalankan sebuah tugas rahasia serta mencari Setyo. Jack meminta Setyo untuk kembali ke Neo-Surabaya untuk mencari tahu informasi lebih tentang sebuah kelompok peretas. Namun, Setyo memberi tahu Jack bahwa paspornya ditahan oleh bos di kantor tempatnya bekerja.

Jack yang awalnya memberi Setyo secarik kertas untuk diserahkan kepada bos dan sebuah pedang "Electro Blade" untuk mempersenjatai Setyo, menyuruhnya untuk menyelinap ke ruang bos untuk mengambil kembali paspornya. Setyo berhasil memasuki ruang bos melewati ruang ventilasi dibantu dengan robot berbentuk tikus. Setelah mengambil paspor dan senjata taser beserta amunisinya, Setyo berhadapan muka dengan salah satu penjaga bernama Setyo. Setelah menghabisinya, sistem pengamanan di gedung mengunci pintu-pintu kantor secara otomatis. Atas perintah Jack, Setyo pun bergegas ke ruang penyuplai listrik untuk membuka kembali pintu-pintu dalam gedung.

Setelah berhasil, Setyo mempunyai waktu kurang dari satu menit untuk keluar. Jack bersama mobilnya telah menunggu di depan dan segera membawa Setyo ke bandara untuk pulang ke Neo-Surabaya.

Ulasan

Kontrol game-nya cukup sederhana; tombol panah digunakan untuk membuat pemain berjalan. Tombol Tab dan J masing-masing digunakan untuk mengaktifkan inventory dan jurnal. Menahan tombol Shift akan mengaktifkan mode lari apabila dibarengi dengan tombol panah. Pemain juga dapat meluncur ketika dalam mode lari atau koprol dengan tombol C. Dalam permainan ini, pemain mempunyai counter untuk kesehatan dan stamina pada sebelah kiri atas. Stamina akan menentukan gerakan-gerakan yang disebutkan tadi, yang dapat terisi kembali dengan sendirinya atau dengan memakan energy bar untuk hasil yang lebih cepat. Kesehatan yang berkurang akibat terkena proyektil dapat diisi dengan plester (bandage aid).

Seperti yang disebutkan di awal, tampilan permainan yang retro tapi futuristik dengan efek lampu-lampu neon menjadi salah satu daya tarik dari "Rendezvous: Shadows of the Past". Permainan aksi dan petualangan yang juga mengingatkan kita dengan game-game seperti "Flashback" dan "Out of This World" dengan segala pencarian item dan saat-saat saling berhadap-hadapan dengan musuh. Sebagai game prolog yang dihadirkan secara gratis lewat platform Steam, game ini dapat diselesaikan hanya dalam waktu 1-2 jam bagi para pemula.
 
Selama beberapa kali main, aku menemukan sejumlah bug yang sebenarnya dapat mengganggu pengalaman bermain game, seperti tangga lipat pada pintu masuk ruang ventilasi yang ketika sudah diletakkan malah tidak bisa dinaiki kembali, atau menekan tombol shift+tab secara tidak sengaja malah membuat game freeze (yang aku hentikan dengan force quit), atau layar tutorial yang (pada awalnya) aku kira tidak bisa ditutup, hingga pada akhirnya tertutup dengan tombol E. Dari segi pengisian suara, beberapa bagian dari percakapan karakter mungkin perlu dibenahi lagi.

Nevertheless, game ini cukup potensial dengan tampilannya yang menawan dan gameplay-nya yang seolah mengingatkan kita dengan genre game action-adventure komputer yang sempat populer pada dekade 1980-an. Kalian dapat mengunduh game prolog ini secara gratis dari Steam, serta dapat membeli game penuhnya (yang belum lama ini dirilis) dari platform yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pratinjau Album "Best of Rollies" [1981]

Ulasan Buku "Lemari Ajaib" [2023] Karya Katharina Stögmüller

Pratinjau Album "Aku Harus Pergi" [1988] Karya Jakarta Rhythm Section